'Never Say Never' part 1 @jdbbeadlesbride @ribkadel
Lomba BLS

“Lo mau kann nemenin gue besok? Mau kan? Mau kan?” Teriak Sahra kencang sambil mengguncang-guncang tubuh Vesna.
“Woy, woy! Jangan digiin juga kali guenya.” Ucap Vesna menenangkan sahabatnya yang udah excited banget.
“Eheheh, sorry. Gue excited banget sih! Jadi...gimana? Mau ikut gak?” Yah, Vesna juga udah tau, itu bukan ajakan, namun perintah. Mau Vesna jawab apapun, pasti dirinya juga bakal menemani teman tercintanya itu M&G dikotanya besok.
“Gausah sok nanya dehh.” Jawab Vesna bete, Sahra tersenyum jail.
“Hehehe, lo emang sahabat paling baik!” Teriak Sahra excited dan memeluk Vesna erat. “Besok gue mau ngambil banyak foto sama Justin! Pokoknya gue excited banget!” Teriak Sahra kegirangan. Ya, besok di Jakarta bakal ada M&G bersama Justin Bieber, penyanyi terkenal yang mempunyai jutaan fans itu, dan ayah Sahra kebetulan salah satu promotor Justin, jadi Sahra dapet tiket M&G-nya, tiket VVIP untuk konser Justin dan BackStage pass. Wow.
***
Jam 8 pagi, Sahra dan Vesna sudah sampai di salah satu hotel ternama di Jakarta, tempat M&G nanti berlangsung.
Sahra memakai baju ungu bertuliskan “YMCMB” (You May Call Me Belieber) terpampang besar ditengah-tengah baju tersebut, lengan bajunya yang sampai sikut dia lipat, dia juga memakai hotpants, juga sepatu supra berwarna putih-ungu. Tampak sangat santai dan classy.
Sedangkan Vesna, dia memakai baju warna ungu polos dengan lengan dilipat juga, hotpants dan sepatu converse hitam biasa.
Mereka berdua berjalan beriringan memasuki hotel tersebut, terlihat sudah banyak orang yang datang dan duduk tegang dibangku yang telah disediakan. Vesna dan Sahra juga ikut duduk dibangku nomor 3 dari depan, menunggu instruksi selanjutnya.
“Vesnaaa...cant wait to see him!! OMGGG!!” Teriaknya histeris.
“Me too, or no, just calm down, shawty.” Kata Vesna menirukan gaya bicara Biebs yang sering menaruh kata ‘shawty’ dibelakang kalimatnya untuk perempuan.
“Erghhh-_-.” Sungut Sahra sebal. “Eh, gue mau ke toilet dulu yaa, nih tiketnya lo pegang dulu.” Kata Sahra sambil mengasih 2 tiket untuk M&G nanti.
Tidak beberapa lama kemudian, Sahra kembali dan duduk santai disebelah Vesna. Dan tidak lama setelah itu, ada seorang cewek muncul dari dalam tirai dan membuat cewek-cewek teriak histeris.
“Heyoo!” Sapa cewek itu melalui microfon.
“This is the time!” Teriak Sahra kencang dan excited banget. Vesna—yang bukan belieber—melihat kelakuan temannya dengan senyum geli.
“Calm down, girllss. Ayoo, Justinnya udah nunggu! Baris semuanya yaa jangan main nyelak-nyelakkan, yang bagus barisnya.” Dan....finally orang-orang yang tadi sudah bersiap-siap langsung berlari sekuat tenaga supaya bisa mendapat baris paling depan.
“Gosshh, c’mon!” Sahut Sahra kepada Vesna yang ada jauh dibelakangnya. Sahra terus berlari supaya dapat barisan depan, tapi karena ada banyak orang dan barisan sudah mulai terbentuk rapi, Sahra berada agak ditengah barisan tersebut. Yah, tak apalah, yang penting ketemu Justin. Batinnya senang.
Setelah hampir 1 jam menunggu, akhirnya waktu itupun datang. SAHRA AKAN BERTEMU JUSTIN!
“Tiket.” Pinta petugas itu. Dan..Sahra baru ingat, tiket dia tadi dipegang Vesna! God damn.
“Pak...tiket saya dipegang temen sayaaa, tapi saya punya tiketnya kok! Beneran. Tapi..” Sahra tidak bisa berkata-kata lagi karena terlalu panik.
“Mana bisa kamu lupa? Mending kamu pulang aja.” Bentak petugas itu. Mata Sahra langsung berkilat marah, dia nggak tau apa kalau Justin kesini berkat bantuan bapaknya? Batinnya. Tapi, Sahra juga ngerti, petugas itu ngomong kayak gitu karena memang udah tugasnya. Sahra menunduk dan akhirnya berjalan pergi, damn kenapa dia terlalu bodoh untuk tidak mengingat tiket itu?
Tapi..belum beberapa langkah Sahra melangkah, tiba-tiba ada yang menggenggam tangannya dan disertai teriakan histeris orang-orang.
“Don’t you want to M&G with me?” Tanya orang itu dengan logat Inggris yang kental. Sahra menoleh dan mendapati JUSTIN BIEBER SEDANG MENGGENGGAM TANGANNYA. Sahra menelan lidahnya dan menatap Justin dengan tatapan ngga percaya.
“I was. But, my friend hold the ticket. So I cant.” Jawab Sahra gugup.
“That’s okay, you can come in.” Ucap Justin dan membawa Sahra kedalam ruang M&G dengan diiringi teriakan histeris fansnya, tak lupa Justin melambaikan tangan sekilas ke fans-nya itu, membuat mereka tambah histeris. Justin is so sweet.
“How can you see me when I want to leave?” Tanya Sahra masih bingung karena tadi tiba-tiba Justin menggenggam tangannya.
“I just want to take some drink, and I see you talk with the security and walked away, then I run and hold ur hand.” Ucap Justin dan sudah bersiap-siap berfoto dengan Sahra. Sahra merasakan degup jantung-nya langsung bergemuruh cepat, dia merasakan sesuatu yang aneh menggelitiki perasaannya, bukan..bukan perasaan senang karena akhirnya bertemu Justin, tapi..ini berbeda.
“Smilee.” Perintah photographer itu dan tbtb Justin merangkul bahu Sahra. Oh God, kill me now. Batin Sahra karena jantungnya mulai berdegup lebih cepat.
“Thanks.” Ucap Sahra dan hendak berbalik pergi.
“See you on concerts.” Sahut Justin, Sahra hanya mengangguk dan mengulum senyum kecil. Tidak tau kenapa, tapi bagaimana bisa Sahra menjadi begitu pendiam?
***
Selesai konser yang sangat liar tadi, Sahra dan Vesna langsung beranjak menuju backstage. Sahra merasakan tubuhnya sangat tegang, air mata sudah meluncur deras dari matanya karena masih tidak menyangka dia bisa melihat seorang Justin Bieber live konser. Sahra berlari kecil menuju backstage, tidak peduli dirinya yang sudah sangat lelah karena terlalu bersemangat berteriak tadi, dia hanya ingin menemui sang inspirator kehidupannya itu.
“Sahraaa, pelan-pelan aja, ntar lo capek.” Suruh Vesna saat melihat Sahra yang sudah ngos-ngosan.
“I just very excited!” Ucap Sahra pelan dan memelankan langkahnya.
Setelah sampai di backstage, Sahra dan Vesna melihatkan backstage pass-nya dan petugas memperbolehkan mereka masuk.
“Thankyou.” Ucap Vesna sebelum masuk. Sahra dan Vesna langsung menghampiri ayah Sahra yang sedang berbicara dengan Scooter.
“Daddd..” Sapa Sahra dan melihat Scooter dengan mata berbinar. “Scooterr. Oh God, finally I can meet you. Thanks for make Justin stand here with millions fans.” Ucap Sahra dengan air mata yang terus mengalir dari pipinya.
“Don’t say thank you, these all because that kid have talent, he’s so incredible. And don’t crying, Justin wouldn’t like if you cry.” Balas Scooter dan mengacak rambut Sahra. Sahra langsung mengusap airmatanya, namun airmata yang lain terus berjatuhan dari matanya.
“Looks like y’all talking about me.” Muncul satu suara yang datang dari pintu utara backstage dan membuat Sahra menahan nafas. Ya, suara itu muncul dari bibir tipis seorang Justin Bieber. Sahra melihat cowok itu berbalut kaos hitam, jeans, dan supra hitam biasa, pakaian yang sama yang tadi dia pakai diakhir konser. Sahra menutup matanya dan menarik nafas dan menghembuskannya dengan berangsur-angsur, berusaha menstabilkan detak jantungnya.
“May I cry? Scooter was said that you don’t like if woman cry.” Pinta Sahra konyol karena air mata sialan itu tidak mengizinkan untuk berhenti. Justin mengangguk dan tersenyum.
“No need to ask. And its ok if you crying. And you can hug me if you want.” Kata Justin dan merentangkan tangannya, Sahra langsung berlari kearah pelukan Justin. Sahra merasakan kehangatan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya, berbeda..Sahra merasakan perasaan aneh yang menggelitik itu kembali menjalari tubuhnya. “Thanks for coming....and whats your name?” Tanya Justin dan menatap mata Sahra dengan tatapan hangat.
“I’m Sahra, and its Vesna, my bestfriend.” Kata Sahra memperkenalkan dirinya dan Vesna. Vesna tersenyum dan menjulurkan tangannya yang segera dibalas Justin.
“You’re the girl I run for at M&G last morning, right?” Tanya Justin dengan senyum lembutnya. Justin tidak mungkin salah, cewek inilah yang daritadi ia pikirkan, tidak tau kenapa tapi perempuan ini terus menghantui pikirannya dari pagi tadi.
“Yeah, you right.” Jawab Sahra dengan mata berkilat-kilat bangga karena Justin masih mengingat kejadian pagi tadi pagi.
“You’re so cute.” Ucap Justin dengan senyum mengembang dan saking gemasnya Justin kepada cewek itu, dia memberanikan diri mencubit pipi Sahra. Sahra merasakan pipi-nya memanas, aliran darahnya langsung naik kepermukaan, membuat pipinya merona merah. Sahra membalas omongan Justin hanya dengan senyum speechless.
Setelah itu, mereka semua ngobrol panjang lebar. Sampai akhirnya Scooter dan Ayah Sahra harus keluar ruangan untuk berbicara suatu yang penting hanya berdua, dan Vesna izin ke toilet, dan tersisalah Sahra dan Justin diruangan itu.
“I will stay here for about 7 days more. Will you accompany me around Jakarta for this 7 days?” Tanya Justin sambil beranjak menuju sofa dan segera duduk disana.
Sahra memerhatikan Justin sebentar, matanya menyipit tidak percaya. Apa dia gak salah dengar barusan?
“What?” Tanyanya dengan raut wajah bodoh, tapi tak urung mulai terbentuk lengkukan yang sangat lebar di bibir Sahra.
“Will you accompany me around the Jakarta?” Tanya Justin lagi masih dengan senyum menawannya.
“Sorry, but you say what?” Sahra masih tidak bisa mencerna semua ini. Apa ini benar-benar kenyataan? Sepertinya semua ini seperti mimpi, bahkan Sahra-pun tidak pernah bermimpi setinggi ini.
“Yes or no?” Tanya Justin to the point. Raut mukanya berubah menjadi cemberut karena respon Sahra yang membuatnya jengkel. Tapi Justin lucu kalau lagi cemberut..
“Ugh, no I don’t know.” Dan kata-kata itupun meluncur dengan sendirinya dari bibir Sahra. Setelah berkata seperti itu, Sahra merutuki dirinya yang terlalu bodoh untuk menolak ajakan seorang Justin Bieber.
“What?” Dan sekarang giliran Justin yang kebingungan. “You should say yes.” Kata Justin maksa.
“I have school.” Jawab Sahra pasrah.
“Seriously? Its summer!” Sahut Justin seperti tidak percaya.
“You’re in Indonesia, everything is different here-_-“ Jawab Sahra bete karena ekspressi Justin yang berlebihan.
“Okay, so..after school?” Sahra melirik bocah umur 17 tahun itu dengan heran, tapi hatinya sekarang berlonjak kegirangan sekarang. Dengan pelan namun pasti, Sahra menggerakkan kepalanya keatas dan kebawah, mengartikan persetujuan.
“Tomorrow at 4pm.” Ucap Sahra dengan senyum mengembang.
Sahra sangat senang, bagaimana tidak? Beberapa jam yang lalu Justin mengagetkannya dengan tiba-tiba menggenggam tangannya dan mengizinkannya M&G tanpa tiket, dan sekarang orang itu mengagetkannya lagi karena dia meminta Sahra menemaninya mengelilingi Jakarta untuk 7 hari. Sebetulnya sih, bisa aja Justin meminta ayah Sahra untuk menemaninya, namun kenapa ia mengajak Sahra, orang yang baru dikenalnya beberapa menit yang lalu? Sudahlah, yang penting Sahra sangat senang!

---

Reply · Report Post